JAKARTA, alumniITS – Pertumbuhan ekonomi China, India dan Indonesia yang masih konsisten menjadi alasan para investor global membidik wilayah ini sebagai basis produksi.
“Di Indonesia, perusahaan pengembang properti cukup kerepotan dengan rencana perusahaan di beberapa negara Asia seperti China, Thailand dan Jepang yang ingin membuka cabang atau pun melebarkan industri dan basis produksinya,” papar
Head of Corporate and Investment Banking Citibank Indonesia Kurnady Lie di Jakarta, Kamis (21/2)
Terlebih lagi, lanjut dia, karena Jepang yang pertumbuhan ekonominya tengah mengalami titik jenuh selama 20 tahun ini.
Yang didorong Jepang lebih senang untuk berinvestasi daripada konsumsi.
“Sehingga pertumbuhan ekonominya stagnan. Tak heran investor insititusi di Jepang banyak yang berencana mengalihkan
investasinya ke Indonesia,” jelasnya.
Pertumbuhan ekonomi Indonesia, kata Kunardy masih akan tumbuh di kisaran angka 6 persen. Apabila ingin lebih dari itu,
pemerintah perlu membenahi beberapa hal, antara lain infrastruktur dan koordinasi antar Kementerian.
Perbaikan infrastruktur, untuk memanfaatkan kondisi perekonomian global yang masih penuh ketidakpastian sehingga menjadi alasan investor global untuk memindahkan basis produksinya ke negara berkembang di kawasan Asia, sambungnya. ([email protected])
