Berita

Indonesia Boros Energi

JAKARTA.alumniITS:
Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) menyoroti penggunaan energi di Indonesia tergolong boros. Jika kondisi ini dibiarkan, dikhawatirkan tahun 2030 Indonesia akan mengimpor energi.

“Kini terjadi peningkatan kebutuhan energi final yang cukup berarti, terkait pertumbuhan sektor industri dan transportasi. Prediksi kebutuhan energi final tahun 2030 pada skenario dasar mencapai tiga kali lipat kebutuhannya pada tahun 2010, yaitu mendekati 3.000 juta setara barel minyak (SBM) per tahun,” kata Kepala BPPT Marzan Aziz Iskandar di Jakarta, Selasa (23/10).

Selain itu, lanjut dia, kontribusi impor semakin meningkat antara tahun 2010-2030 terutama minyak mentah dan bahan bakar minyak. Indonesia pun akan menjadi negara pengimpor LNG. Impor LPG juga mengalami peningkatan, tahun 2030 impor LPG mencapai 56 juta SBM atau 7,2 juta ton atau 63 persen dari konsumsi LPG.

“Lebih menyedihkan lagi,  pertumbuhan energi baru terbarukan belum mampu meningkatkan perannya dalam bauran energi nasional,” ucapnya.

Selain  energi,  juga  tingkat pencemaran karbon dioksida (CO2) grafiknya terus meningkat. Data menunjukkan terjadinya peningkatan emisi karbon dioksida sektor energi, berdasarkan energi primer, sektor penggunaan energi maupun energi finalnya menunjukkan peningkatan dari 436 juta ton karbon dioksida tahun 2010 menjadi 1.739 juta ton karbon dioksida tahun 2030.

Jumlah ini meningkat rata-rata 7,2 persen per tahun. Sedangkan pada skenario MP3EI perkiraan emisi mencapai 2.750 juta ton karbon dioksida. “Ini peringatan pada segenap stakeholder, apabila kita tetap memperlakukan energi seperti sekarang ini kondisinya seperti gambaran outlook,” tegasnya serius.  (endy – [email protected])