Berita

Harga Minyak Kembali Melemah


SAN FRANCISCO, alumniITS  – Harga minyak berjangka pada Selasa (5/2/2013) dini hari tadi ditutup melemah, setelah pekan lalu mengalami reli. Turunnya harga minyak itu disebabkan kabar adanya pembicaraan nuklir potensial antara Amerika Serikat dan Iran. Selain karena memanasnya situasi politik di Spanyol yang mendongkrak dolar AS.

Harga minyak mentah untuk pengiriman Maret jatuh US$1,6 atau 1,6% ke level US$96,17 per barel di New York Mercantile Exchange. Harga minyak naik 2% pekan lalu, setelah rilisnya beberapa data ekonomi AS.

Minyak mentah Brent North Sea Maret yang menjadi acuan harga di London juga turun US$1,15 sen menjadi US$115,62 per barel, sebelum penutupan di ICE Futures. “Ada indikasi bahwa AS dan Iran mungkin terlibat dalam pembicaraan langsung atas masalah nuklir Iran, kata James Williams, ekonom energi di WTRG Economics, Selasa (5/1).

Menteri Luar Negeri Iran Ali Akbar Salehi mengatakan negaranya akan mempertimbangkan melanjutkan perundingan nuklir dengan negara besar lain pada 25 Februari, menurut laporan berbagai berita.

William mengatakan, sebuah resolusi dari kebuntuan akan mengurangi risiko premium di pasar. Selain akan menempatkan lebih banyak minyak mentah Iran di pasar.

“Awalnya akan ada dorongan besar dari minyak, yang telah mereka simpan di kapal tanker, diikuti dengan produksi yang lebih tinggi, menambahkan hampir satu juta barel per hari ke pasar.  Laporan terbaru menunjukkan ekspor Iran mendekati level tertinggi sejak embargo Uni Eropa mulai berlaku,” katanya.

William menambahkan, harga minyak juga melihat tekanan dari skandal Spanyol yang menimbulkan kekhawatiran tentang bailout Spanyol dan kesehatan ekonomi Eropa.

Perdana Menteri Spanyol Mariano Rajoy selama akhir pekan membantah tuduhan bahwa ia dan anggota partainya menerima pembayaran rahasia. Partai oposisi negara itu menyerukan pengunduran dirinya.

Ketegangan politik yang meningkat di Spanyol menekan euro, mengangkat indeks dolar ICE menjadi 79,547 dari 79,097 akhir Jumat. Penguatan dolar, pada gilirannya, membebani minyak, membuat komoditas lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya.

Minyak terus diperdagangkan lebih rendah setelah Departemen Perdagangan melaporkan kenaikan 1,8% dalam pesanan pabrik AS selama Desember.

Harga produk lainnya juga turun, dengan minyak pemanas untuk pengiriman Maret turun hampir 1 sen, atau 0,2%, ke US$ 3,15 per galon, sedangkan bensin untuk bulan yang sama turun 4 sen, atau 1,4%, ke US$ 3,01 per galon. Gas alam Maret melemah 1 sen, atau 0,4%, menjadi US$ 3,315 per juta British thermal unit, setelah kehilangan 1,1% pada Jumat. ([email protected])