Berita

Harga BBM Premium Rendah, Penyelundupan Kian Marak


JAKARTA, alumniITS:
Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik menilai harga premium bersubsidi terlalu rendah. Idealnya harga premium di Indonesia berada di kisaran  Rp 8.000 per liter.

“Harga Rp8.000 itu sudah logis. Wong beli eceran di luar kota segitu. Di jakarta saja, harga di SPBU Rp 4500, di eceran pinggir kota yang harganya Rp 8.000 juga dibeli,” tutur Jero usai menjadi pembicara pada acara IKA ITS Business Summit (IBS) 2012 di Balai Kartini Jakarta, Sabtu (24/11/2012)

Rendahnya harga BBM bersubsidi, sambung menteri tidak dipungkiri telah mendorong orang-orang melakukan tindakan penyalahgunaan penggunaan BBM bersubsidi. “Artinya memang, harga kita jauh dari harga keekonomisan, sehingga eksesnya banyak yakni penimbunan, penyelundupan yang kian marak,” tuturnya.

Dari penelitian yang dilakukan beberapa peguruan tinggi, Jero menyebut 77% pengguna BBM bersubsidi berasal dari golongan masyarakat berpenghasilan mampu. Berdasarkan penghitungan yang dilakukan bersama UGM dan UI, pengguna bbm subsidi itu 77% orang yang tidak berhak, yakni orang menengah.

Namun, tambah Jero, pemerintah tetap membuka peluang akan menyesuaiakan harga BBM bersubsidi seperti premium di 2013.
“Kita lihat nanti seberapa beratnya beban APBN, kalau listrik naik 15% jadi bisa ditanggung. Jadi prinsipnya kan pemerintah pikirannya rakyat, kalau rakyatnya mampu maka kita berani,” tambahnya.

Disinggung soal  Hari Tanpa BBM Subsidi pada 2 Desember 2012? “Lho, saya malah belum tahui itu. Juga sampai kini belum dilaporin,” jawabnya singkat.

Namun demikian, menteri ESDM menilai mereka punya kewenangan untuk mengatur, di mana ada kelebihan sisa, dan di mana yang kritis. “Apalagi Desember sudah mau habis, jadi kalau ada sisa dilonggarin. Kalau yang mau habis maka diketatin. Saya belum tahu di mana daerah yang akan diketatin,” tuturnya.

Dikatakan,  aturan yang akan diterapkan pada 2 Desember ini cukup efektif untuk mengerem laju konsumsi BBM bersubsidi meskipun bersifat sementara. “Iya, kan orang itu kalau kita cermat dimana SPBU diketatin maka beli non subsidi ya dia akan beli,” paparnya.

Menteri  juga mengaku dirinya memiliki tugas berat semenjak menjadi pejabat yang mengatur, mengamankan dan mengelola migas nasional,  yang jumlahnya ratusan triliun untuk pemasukan APBN. “Menteri ESDM, kunci maju mundurnya Indonesia. Saat saya ditunjuk presiden SBY, saya bilang siap, dalam pikiran saya serahkan pikiran jiwa ke bangsa,” tandasnya.

Sehingga, seorang Menteri ESDM menurutnya harus memiliki mental baja dan total untuk mengabdi karena setiap tindakan atau kebijakan yang diambil akan menuai kritikan atau hujatan yang pedas.

Tugas terberat menurutnya, diperintahkan oleh Presiden SBY untuk mengamankan penerimaan dan kontrak migas pasca BP Migas dibubarkan MK. “Presiden bilang amankan penerimaan migas, Rp 350 triliun itu gak sedikit kalau gak masuk, kacau APBN,” paparnya  (endy – [email protected])