Berita

Google Visualisasikan 28 Tahun Perubahan Permukaan Bumi

NEW YORK, alumniITS.com – Meski waktu terbilang relatif, tapi 28 tahun tetap bukanlah periode yang sebentar. Sangat banyak hal yang dapat berubah dalam rentang waktu hampir tiga dekade itu, rermasuk permukaan bumi.

Fenomena inilah yang menjadi fokus Google dalam proyek timelapse yang proses pengerjaannya menggunakan software Google Earth Engine.

Data yang didapat dari proyek ini berupa pencitraan grafis perubahan permukaan bumi selama 28 tahun (1984-2012) di berbagai belahan bumi. Data ini dapat menunjukan berbagai hal seperti perubahan geografis di hutan tropis Amazon, konsentrasi penduduk di kota-kota besar seperti Las Vegas dan Dubai, hingga pasang surut air laut. Demikian seperti yang dilansir laman Techcrunch, Jumat (10/3/2013).

Hasil dari proyek yang dirintis oleh Google, U.S. Geological Survey, NASA, dan majalah TIME ini ternyata mampu menyajikan serangkaian data grafis yang sangat menajubkan. Anda dapat melihat bagaimana hutan tropis Amazon di Brazil perlahan-lahan luasnya berkurang, atau mencairnya gletser di Kutub Utara.

Sedangkan untuk mengaksesnya, publik dapat melihatnya di laman Google Earth G+ di tautan ini. Visualisasi itu dalam format animasi gambar bergerak (GIF).

Perangkat lunak Google Earth Engine yang digunakan pada proyek ini memang dikenal memiliki rasio ketepatan yang sangat baik. Muncul pertama kali dengan nama Earth Viewer, software ini dikembangkan oleh Keyhole, Inc., sebuah perusahaan yang diambil alih oleh Google pada tahun 2004, dan pada tahun 2005 resmi berganti nama menjadi Google Earth.

Untuk saat ini, software Google Earth tersedia dalam beberapa versi yaitu versi gratis dengan kemampuan terbatas; Google Earth Plus (US$ 20) dengan fitur tambahan; dan Google Earth Pro (US$ 400 per tahun) untuk penggunaan komersial dan korporasi. ([email protected])