Berita

Diresmikan, Pabrik Pengemasan Semen di Papua


JAKARTA, alumniITS – PT Semen Indonesia (Persero) Tbk meresmikan pabrik pengemasan atau packing plant di Sorong, Papua Barat. Pabrik pengemasan ini berkapasitas 2200 Bag/Jam dengan kapasitas cement bulk 120 ton/jam serta dilengkapi dengan kapasitas dermaga sebesar 10.000 DWT.

“Ini berfungsi untuk menampung semen sebelum masuk ke unit pengemasan. Investasi yang dikucurkan perseroan untuk proyek ini mencapai Rp 162 miliar,” ucap Direktur Utama Semen Indonesia, Dwi Soetjipto dalam siaran persnya di Jakarta, Jumat (26/1).

Pabrik baru di wilayah timur Indonesia ini sebagai salah satu strategi ekspansi bisnis perseroan. “Dengan adanya unit Packing plant di Sorong, Papua Barat, ini semakin memperkuat eksistensi dan ekspansi bisnis kita di Papua,” tambahnya.

Pasar semen di Papua dan Maluku diakui berkembang sangat pesat. Sepanjang 2012, penjualan semen di Papua dan Maluku mencapai 1,22 juta ton, meningkat signifikan sebesar 54,8 persen dibanding 2011 sebesar 790.000 ton. Secara volume, angka penjualan itu memang masih minim dibanding daerah-daerah lain seperti Jawa, Kalimantan, Sumatera, maupun Sulawesi. Namun, persentase pertumbuhan yang sangat tinggi menunjukkan besarnya potensi pasar semen di Papua dan Maluku.

Pertumbuhan penjualan semen di Papua dan Maluku tercatat sebagai yang tertinggi di Indonesia. Sebagai informasi, pertumbuhan penjualan semen di Pulau Jawa pada 2012 sebesar 14,6 persen, Sulawesi 16,6 persen, Kalimantan 21,3 persen, dan Nusa Tenggara 13,9 persen.

“Kehadiran packing plant ini mempunyai multiplier effect (efek pengganda) yang cukup besar bagi perekonomian daerah, antara lain, dengan pajak daerah dan retribusi yang kami bayar, penyerapan tenaga kerja, dan dampak lainnya seperti kenaikan permintaan sejumlah barang dan jasa,,” tuturnya.

Hingga saat ini, Semen Indonesia telah mengoperasikan 19 pabrik pengemasan tersebar dari Aceh, Belawan, Padang, Dumai, Batam, Ciwandan, Tanjung Priok, Tuban,Gresik, Banyuwangi, Banjarmasin, Samarinda, Celukan Bawang, Tonasa, Makassar, Palu, Bitung,Ambon dan Sorong.

Dua tambahan sedang dalam taraf pembangunan masing-masing di Banjarmasin dengan progress 42 persen diharapkan operasional Oktober 2013 dan Balikpapan dengan progress sekitar 3 persen. “Kita rencanakan pada tahun 2015, kami akan mempunyai 28 packing plant. Ini tak lain adalah upaya untuk mengokohkan posisi pasar di industri semen nasional yang semakin kompetitif,” tuturnya.

Terkait kinerja penjualan Semen Indonesia di pasar domestik, sepanjang 2012, perseroan berhasil menjual 22,5 juta ton semen, meningkat 14,7 persen dibanding capaian 2011 sebesar 19,6 juta ton. Pertumbuhan penjualan Semen Indonesia yang mencapai 14,7 persen berhasil melampaui rata-rata pertumbuhan penjualan semen secara nasional yang hanya 14,5 persen.

Industri semen nasional pada tahun lalu berhasil menjual 55 juta ton, tumbuh 14,5 persen dibanding 2011 yang hanya 48 juta ton. Semen Indonesia masih menjadi market leader dengan penguasaan pasar sekitar 41 persen. ([email protected])