Berita

BI: Pemerintah Terlambat Naikkan Harga BBM

JAKARTA, alumniITS:
Gubernur Bank Indonesia Darmin Nasution mengritik keras pemerintah karena terlambat melakukan penyesuaian harga BBM. Implikasinya, keseimbangan eksternal ekonomi Indonesia terganggu.

“Kita selalu terlambat melakukan adjustment BBM. Setiap hari kita terlambat adjustment, akhirnya kebijakan yang diambil eksesif, berlebihan, kena ke sana kemari,” cetus Darmin ditemui di Jakarta, Rabu (28/11).

Hal ini kemudian menjadi satu sumber penyebab terganggunya keseimbangan eksternal Indonesia. Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) sempat defisit sejak kuartal IV tahun lalu. NPI baru berbalik surplus di kuartal III tahun ini. Defisit terjadi akibat impor BBM besar-besaran.

Di sisi konsumsi pun, harga BBM bersubsidi yang rendah membuat kuota BBM tak terkendali. Meski sudah mendapat izin menambah kuota BBM 4,04 juta KL, di akhir tahun pemerintah terpaksa minta tambahan lagi.

“Dampaknya bukan sekedar berlebih-lebihan menggunakan BBM, tapi juga distribusi pendapatan yang tidak merata. Karena kita menyubsidi kelas menengah ke atas,” tukas Darmin.

Menanggapi pernyataan Darmin tersebut, Menteri Keuangan Agus Martowardojo mengakui terlambat melakukan penyesuaian setelah pemerintah gagal mendapat izin menaikkan harga BBM di Maret 2012.

“Saya bisa memahami kalau pada saat yang lalu di current account, defisit kita, khususnya volume perdagangan. Terlihat ada impact-nya karena kita terlambat menyesuaikan harga BBM di dalam negeri. Itu membuat volume impor besar dan ekspor tertahan,” kata Agus seperti dilansir MI.com

Namun, Agus mengatakan situasi saat ini sudah membaik karena pengelolaan balance of payment terjaga. “Dan kalau seandainya kemarin dilakukan penyesuaian, kita tidak perlu mengalami kondisi mengkhawatirkan current ccountdefisit yang melebar di atas 3% dari PDB. Tapi sekarang kan situasi sudah jauh membaik karena current accountdefisit sudah di kisaran 2,4%, kita perkirakan sampai akhir tahun,” katanya. (endy – [email protected])