Berita

BI Lebih Konservatif Terhadap Bank Asing


JAKARTA, alumniITS:
Langkah Bank Indonesia untuk mengeluarkan sembilan kebijakan baru akhir pekan lalu dinilai menjadi sinyal bahwa bank sentral lebih konservatif dalam menata perbankan nasional. Selain itu, kebijakan tersebut disinyalir bisa meningkatkan daya saing bank-bank nasional di level regional.

Pemberian izin berjenjang atau multiple license terhadap bank nasional dan asing adalah salah satu upaya BI untuk menjadi lebih konservatif. “Kebijakan ini secara tidak langsung sedikit menutup pintu masuk industri perbankan nasional yang selama ini selalu liberal dan sangat terbuka terhadap masuknya bank-bank atau lembaga finansial asing. BI melakukannya dengan langkah yang tidak terlalu ekstrem,” ujar Lin Che Wei, analis senior perbankan dari KATADATA dalam keterangan tertulisnya, Selasa (27/11).

Berdasarkan aturan baru tersebut, lanjut dia, BI nantinya tidak akan secara otomatis memberikan izin usaha bank umum untuk semua kegiatan usaha. Di sisi lain, kebijakan BI dalam membagi bank menjadi empat kelas akan membuat bank semakin kompetitif.

“Kompetisi akan lebih meningkatkan kualitas bank dan akan jauh lebih bagus hasilnya jika dilakukan di kelompok yang sejenis. Justru ini akan bagus untuk memacu bank-bank besar nasional untuk bisa bersaing di level regional,” imbuh dia.

Dia juga mengatakan aturan tersebut membuat bank tidak melulu bergerak di sektor kredit konsumtif dan mengabaikan sektor kredit infrastruktur. Pasalnya, kredit infrastruktur adalah elemen yang penting untuk pertumbuihan ekonomi. “BI jangan memberikan izin kepada bank-bank yang hanya ingin enaknya sendiri. Bank-bank harus didorong agar jangan lagi sekadar oportunis,” kata dia.

Analisis KATADATA sebelumnya menunjukkan bahwa terdapat kecenderungan sektor konsumtif tersebut kian gencar diperebutkan oleh bank-bank swasta milik asing. Lahan gemuk tersebut dapat berupa kredit konsumer seperti kredit motor, multiguna, kartu kredit dan kredit mikro yang berbunga tinggi. Sementara kredit infrastruktur kurang diminati. (endy – [email protected])