Berita

BI Isyaratkan Neraca Perdagangan Membaik

JAKARTA, alumniITS:

Gubernur Bank Indonesia (BI), Darmin Nasution mengisyaratkan neraca perdagangan Indonesia mulai membaik, seiring dengan prospek ekspor di masa mendatang yang kian cerah, yang akan diikuti perbaikan pada defisit transaksi berjalan.

“Potensi membaiknya ekspor sangat terbuka, kendati tetap dibayangi oleh ketidakpastian perekonomian global, yang tumbuh cenderung lambat menimbulkan positif bagi arus modal asing ke negara berkembang,” papar Darmin pada konperensi pers di gedung BI Jakarta, Kamis (11/10)

Darmin melanjutkan, Perekonomian global terutama ekonomi AS masih rentan, ekonomi Eropa masih mengalami kontraksi seiring krisis berlanjut. Namun ini menimbulkan sentimen positif bagi arus modal asing ke emerging market. Juga, inflasi global secara umum juga relatif moderat, sejalan dengan harga komoditas yang menurun

Namun ada yang perlu digarisbawahi tercapainya surplus neraca perdagangan pada bulan Agustus, menyebabkan defisit
transaksi berjalan pada triwulan ketiga 2012 akan lebih rendah dibanding triwulan kedua 2012, tambahnya.

Rendahnya defisit transaksi berjalan, lanjut dia, terindikasi dari neraca perdagangan Agustus yang mengalami surplus. Di
sisi lain, surplus transaksi modal dan finansial diperkirakan meningkat seiring dengan aliran masuk modal portofolio yang
cukup besar dan aliran masuk investasi langsung yang tetap tinggi.

Menurutnya, pada kwartal ketiga tahun ini, BI memperkirakan pertumbuhan ekonomi akan mencapai 6,3 persen, lebih rendah dari prakiraan sebelumnya akibat penurunan kinerja sektor eksternal.

Ke depan, pertumbuhan ekonomi, masih akan ditopang oleh permintaan domestik yang cukup kuatr dan potensi membaiknya ekspor. “Hal itu didukung oleh masih cukup kuatnya sumber pertumbuhan ekonomi daerah, khsusunya di Kawasan Timur Indonesia dan Jawa,” tutur Darmin.

Dengan perkembangan itu, secara keseluruhan ekonomi Indonesia diperkirakan akan tumbuh 6,1-6,5 persen di tahun 2012 dan 6,3-6,7 persen di tahun 2013, tegasnya.

BI mempertahankan BI Rate tetap di level 5,75% seiring tekanan inflasi yang rendah dan terkendali. Inflasi pada September 2012 mencapai 0,01% dan inflasi tahun kalender mencapai 3,49%. Sementara secara year on year tercatat sebesar 4,31%. (ndy)