DENPASAR, alumniITS – Tingkat kunjungan wisatawan asing dan domestik terus meningkat ke Denpasar, Bali. Untuk memenuhi kebutuhan wisatawan, Denpasar sebagai ibukota provinsi Bali mencatatkan pertambahan jumlah kamar hotel 2000 unit dalam rentang lima tahun terakhir.
“Pemerintah Kota Denpasar memang sengaja memberikan peluang untuk tumbuhnya hotel baru karena menyikapi banyaknya hotel yang pemesanannya di atas kapasitas hingga 20 persen,” kata Kepala Dinas Pariwisata Kota Denpasar I Putu Budiasa, di Denpasar, seperti dilansir antara, Kamis (17/1).
Pihaknya mencatat total jumlah kamar hotel berbintang dan melati di Kota Denpasar pada 2007 sekitar 6.532 kamar dan sekarang menjadi 8.478 kamar.
Untuk pertambahan hotel berbintang dari yang sebelumnya 23 menjadi 28 unit, sedangkan hotel kelas melati dari 167 menjadi 196 unit. “Kami memberikan izinnya terbatas, hotel hanya boleh ditambah di kawasan Jalan Mahendradatta, Teuku Umar dan Gatot Subroto. Walaupun demikian, sampai saat ini kontribusi tertinggi masih disumbangkan oleh hotel-hotel di kawasan Sanur,” ucapnya
Ia juga menjamin pertambahan hotel di Kota Denpasar (city hotel) tidak berdampak memperparah kemacetan lalu lintas karena pemilik hotel baru sudah melengkapi areal parkir bawah tanah (basement).
“Untuk hotel-hotel melati yang sudah berdiri sejak lama, kami juga terus memantapkan pendampingan agar dapat memberikan pelayanan dan fasilitas yang berkualitas. Tidak bisa dipungkiri ada hotel melati yang sistem manajemennya dikelola keluarga,” ujarnya.
Pihaknya tidak menampik walaupun tingkat kunjungan wisatawan asing dan domestik meningkat ke Bali, namun bukan berarti tingkat hunian kamar hotel akan terus penuh.
“Rata-rata tingkat hunian hotel berbintang per tahunnya mencapai 59 persen, sedangkan hotel kelas melati rata-rata 45 persen,” kata Budiasa. (endy – [email protected])
