Berita

Awan Hitam Selimuti IHSG

JAKARTA, alumniITS.com – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan sesi II pekan lalu terjungkal 116,47 poin atau melemah 2,49 persen menjadi 4.568

Reza Priyambada, Kepala Riset Trust Securities, mengatakan pelemahan IHSG terjadi seiring dengan negatifnya posisi penutupan bursa saham AS dan Regional Asia pada Jumat (16/8).

Negatifnya pergerakan bursa saham AS terjadi usai dirilisnya data klaim pengangguran AS pada Juli yang menurun dibanding bulan sebelumnya, juga stabilnya angka inflasi di AS yang mendekati target The Fed.

“Kemungkinan pemberhentian stimulus The Fed membuat ditetapkannya level BI Rate tertutupi oleh sentimen rilis data ekonomi AS dan kondisi itulah yang terjadi pada pergerakan IHSG,” katanya.

Pelaku pasar masih melakukan aksi jualnya. Di sisi lain, makin turunnya nilai tukar Rupiah seiring ditetapkannya level BI Rate dan penguatan dollar AS membuat pelaku pasar juga semakin tidak nyaman.

Awan negatif belum beranjak dari Rupiah seiring masih kuatnya nilai tukar dollar AS. Rilis klaim pengangguran yang lebih baik dari estimasi dan stabilnya angka inflasi AS memunculkan ekspektasi bahwa The Fed akan benar-benar mulai mengurangi stimulusnya pada bulan depan.

Ditambah tren penurunan yang terjadi pada cadangan devisa (92,7 miliar dollar AS pada Juli 2013) serta eskpektasi melebarnya defisit neraca berjalan RI (9 miliar dollar AS) membuat pelaku pasar lebih memilih melepas mata uang Rupiah.

Tidak hanya IHSG, berita mengenai pengurangan stimulus The Fed masih menghantui laju bursa saham Asia yang masih mendekam di zona merah.

Adanya rilis dari beberapa emiten yang di bawah estimasi seperti Anhui Conch Cement Co dan China National Chemical Engineering Company Ltd turut menambah sentimen negatif bursa regional Asia.

“Belum lagi naiknya yield obligasi Mesir seiring dengan makin peliknya krisis geopolitik di negara tersebut membuat ekspektasi yield negara berkembang lainnya akan meningkat,” katanya.

Bursa saham Eropa juga sempat negatif di awal setelah merespon pelemahan pada bursa saham Asia. Tetapi, dengan adanya rilis data current account dan trade balance zona euro yang mengalami peningkatan laju pergerakan berubah positif.

Sementara itu, meski laju negatif mulai berkurang, namun bursa saham AS mengakhiri akhir pekan lalu dengan tren pelemahan.

“Pelemahan disebabkan oleh sentimen The Fed yang diramalkan akan berakhir seiring dengan rilis data housing start dan building permits yang menunjukkan kenaikan ketimbang periode sebelumnya,” katanya.

Pada perdagangan Senin (19/8), IHSG diprediksi akan berada pada level support 4.555-4.586 dan resistance 4.658-4.687.

Saham Pilihan Reza:

PT Adaro Energy Tbk (ADRO)
Trading buy selama naik ke 790
PT Harum Energy Tbk (HRUM)
Trading buy selama naik ke 2.825
PT Bekasi Fajar Estate Tbk (BKSL)
Trading sell jika gagal bertahan di 270
PT Astra Otoparts Tbk (AUTO)
Trading buy selama naik ke 4.025
PT Lippo Cikarang Tbk (LPCK)
Trading sell jika gagal bertahan di level 7.150