JAKARTA, alumniITS:
Penjualan ban nasional pada 2013 diproyeksikan tumbuh hanya empat persen, akibat menurunnya permintaan dari Eropa dan Amerika Serikat karena krisis global. Tahun 2012, realisasi penjualan hanya naik persen.
“Krisis yang melanda Eropa sejak 2011 baru berimbas pada industri ban nasional pada kuartal II 2012. Dampak krisis global baru terlihat pada pertumbuhan industri ban di akhir tahun ini,” kata Ketua Umum Asoasi Pengusaha Ban Indonesia (APBI) Aziz Pane di Jakarta, seperti dilansir antara, Kamis (6/12).
Dampak krisis Eropa, lanjut Azis, diperkirakan masih terus berlanjut sampai dengan kuartal II 2013. “Kami memperkirakan ekspor ban sulit dialihkan ke negara lain karena pasar Eropa masih sangat besar,” katanya.
Aziz menilai, selain menurunnya permintaan di pasar Eropa, industri ban nasional terus mengalami hambatan akibat kenaikan upah minimum pekerja (UMP) dan kenaikan biaya energi seperti gas dan tarif tenaga listrik (TTL).
 “Untuk menutupi besarnya UMP dan biaya energi, produsen ban terpaksa menaikkan harga jual,” katanya sambil menambahkan Produksi ban nasional sekitar 72 persen untuk pasar ekspor dan sisanya domestik. (endy – [email protected])
