Berita

118 Penelitian ITS dapat Dana BOPTN


SURABAYA, alumniITS:
Sebanyak 118 judul penelitian ITS mendapat sokongan dana Bantuan Operasional Perguruan Tinggi Negeri (BOPTN) dari pemerintah pusat.
   
”Pemberian dana BOPTN ini dikhususkan pada penelitian yang sebenarnya bagus, namun belum mendapat dana riset dari ITS,” terang Prof Ir Gamantyo Hendrantoro MEng PhD, Sekretaris Lembaga Penelitian Pengabdian Masyarakat (LPPM) ITS seperti dilansit ITS.ac.id, Rabu (31/10).

Dengan adanya dana BOPTN ini, lanjut Gamantyo, akan ada lebih banyak lagi riset yang bisa dijalankan. Penelitian yang mendapat dana BOPTN ini dibagi atas empat kategori. Antara lain yaitu hibah penelitian laboratorium, penelitian non unggulan, penelitian doktor dan penelitian kajian kebijakan.

Sebanyak 48 judul penelitian dengan alokasi dana sebesar 960 juta rupiah diberikan untuk kategori hibah penelitian laboratorium. Sedangkan kategori penelitian kajian kebijakan terhitung sebanyak 14 judul penelitian mendapat dana total 400 juta rupiah.

Dana BOPTN juga diberikan kepada 40 judul penelitian kategori penelitian doktor. Kategori ini khusus diberikan untuk dosen yang melanjutkan program doktoral di perguruan tinggi negeri Indonesia. Sementara pada kategori penelitian non unggulan, sejumlah 16 judul mendapat dana BOPTN sebesar 640 juta.

”Non unggulan ini maksudnya penelitian yang mengangkat tema di luar empat bidang unggulan ITS,” tandas Gamantyo. Dosen Jurusan Teknik Elektro ini juga menyebutkan bahwa tema yang termasuk sekali empat kategori itu antara lain energi, ICT dan robotika, kelautan, serta lingkungan dan permukiman.

Gamantyo menegaskan, keseluruhan judul penelitian tersebut ditargetkan sudah mengumpulkan laporan hasil penelitian pada akhir tahun 2012 ini. ”Akhir November nanti, harusnya sudah ada laporan hasil akhir penelitian dan pertanggungjawaban dana penelitian,” kata Gamantyo.

Dilanjutkan LPPM akan berperan sebagai pengontrol agar penelitian yang mendapat dana BOPTN tersebut berjalan lancar. Setelah penelitian usai, tiga lembaga sekaligus seperti Badan Pengelolaan dan Perlindungan Kekayaan Intelektual (BP2KI), Badan Kerjasama Inovasi dan Bisnis Vantura (BKIBV) termasuk juga LPPM akan bekerjasama memberi stimulus agar hasil riset memiliki keberlanjutan.

”Tiga badan ini akan bekerja sama dengan peneliti agar hasil riset dapat dikembangkan menjadi sebuah paten, bisnis baru atau bisa juga mendapat mitra industri,” pungkas Gamantyo.

BOPTN ini akan terus berlanjut hingga tahun 2013 mendatang. Bahkan terdapat peraturan khusus tahun depan, yaitu sebesar 30 persen dana BOPTN yang diberikan pemerintah kepata PTN harus dialokasikan untuk kepentingan penelitian. ”ITS juga sudah punya program penelitian untuk BOPTN tahun depan,” kata Gamantyo. (endy – [email protected])